Apa benar hari valentine yang diperingati setiap 14 Februari adalah hari kasih sayang?
Cinta Semu di Hari Valentine
Yang kami nilai, cinta di hari valentine adalah cinta semu. Karena
konsekuensi dari cinta adalah cinta karena iman. Semakin orang lain itu
beriman, maka semakin ia dicintai. Semakin ia gemar dalam maksiat,
semakin berkurang kecintaan padanya. Cinta pada hari valentine tidaklah
demikian.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Jika ada dalam diri
seseorang kebaikan dan kejelekan, dosa dan ketaatan, maksiat, sunnah dan
bid’ah, maka kecintaan padanya tergantung pada kebaikan yang ia miliki.
Ia pantas untuk dibenci karena kejelekan yang ada padanya. Bisa jadi
ada dalam diri seseorang kemuliaan dan kehinaan, bersatu di dalamnya
seperti itu. Contohnya, ada pencuri yang miskin. Ia berhak dihukumi
potong tangan. Di samping itu ia juga berhak mendapat harta dari Baitul
Mal untuk memenuhi kebutuhannya.” (Majmu’ Al Fatawa, 28: 209).
Yang Ada, Cinta Karena Hawa Nafsu
Kecintaan di hari valentine sejatinya adalah cinta didasarkan hawa
nafsu. Kenyataannya, kasih sayang yang ada bukanlah dari pasangan yang
legal. Namun timbul dari pasangan yang belum ada status yang sah.
Jadinya, yang adalah cinta berdasarkan hawa nafsu. Cinta tersebut pun
adalah perantara menuju zina yang termasuk dosa besar. Padahal Allah
telah memeringatkan,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32).
Islam Sebenarnya Sudah Mengajarkan Kasih Sayang
Di masa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, saling menyayangi ini sudah diajarkan.
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama
dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka.” (QS. Al Fath: 29).
Bentuk kasih sayang yang diajarkan dalam Islam adalah dengan menolong satu dan lainnya.
وَالْمُؤْمِنُونَ
وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ
وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ
سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian
mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah: 71).
Bahkan seorang mukmin dituntut untuk mewujudkan cintanya sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Salah seorang di antara kalian tidaklah dikatakan beriman hingga
ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ
تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى
تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ
تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian
tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan
pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan
saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim no. 54)
Kasih sayang dalam Islam diajarkan setiap waktu, bukan di hari Valentine saja, bukan 14 Februari saja.
Say no to Valentine
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
0 Response to "Benarkah Valentine Hari Kasih Sayang?"
Post a Comment