Menjalani kehidupan, akan ada banyak pemikiran atau pandangan yang
saling berinteraksi, berasimilasi bahkan bisa saja berbenturan satu sama
lain. Maka, menguji atau mempertanyakan kembali pemikiran yang kita
emban, mungkin patut kita coba.
Pergeseran dan pertukaran budaya antar negara merupakan sebuah
keniscayaan di masa sekarang. Era globalisasi dan digitalisasi membuat
informasi begitu banyak. Informasi yang banyak ini tidak boleh semata
kita percaya atau ambil mentah-mentah. Perlu ada upaya mem-filter
informasi dan pengetahuan yang ada.
Seorang muslimah dalam berinteraksi, baik langsung maupun tidak langsung
akan bersinggungan dengan ha demikian. Sebagai seorang muslimah yang
asas kehidupannya berlandaskan Islam boleh meniliti lebih jauh terhadap
kondisi kehidupan yang bisa saja mengabsurdkan mengenai pemahaman Islam
yang lurus.
Salah satu cabang pemikiran yang patut diwaspadai adalah pemikiran liberal. Mengapa perlu untuk diwaspadai?
1. Engkau liberal jika menganggap Semuanya serba Bebas
Ok. Sebelum terlalu jauh, liberalisme berasal dari kata liberal; yang
berarti bebas. Jika diberikan tambahan kata isme; liberalisme, maka akan
mempunyai makna sebagai paham liberalis atau paham kebebasan.
Liberalisme sebenarnya bukan lahir dari Islam. Liberalisme lahir dari
produk pemikiran orang Barat yang sekuler. Salah satu cabang dari
sekulerisme adalah paham liberalisme. Paham liberalisme ini berdiri pada
asas kebebasan berpendapat, bebas berbicara, bebas berekonomi, bebas
memilih agama, bebas dalam pemerintahan.
2. Engkau Liberal jika Asal Bicara
Berbicara memang gampang. Mengeluarkan sebuah pendapat merupakan perkara
mudah karena itu adalah hasil persepsi kita terhadap sesuatu. Nikmat
Allah yang diberikan kepada ummat manusia.
Namun, engkau bisa meneliti dirimu jika terhadap sesuatu engkau 'asal
bicara'. Asal bicara yang tidak berlandas pada Islam. Menilai segala
sesuatu serba boleh. Padahal bagi seorang muslimah, pandangan,
pemikiran, tingkah laku, tindakannya harus terikat pada aturan Allah.
3. Engkau Liberal Jika Permissif terhadap Segala Hal
Permissif adalah sebuah jalan pemikiran yang serba membolehkan. Anda
bisa merasakan atau menilai jika anda atau orang lain yang di dekat anda
atau yang ada temui kemudian pandangannya serba permissif maka boleh
jadi itu adalah pemikiran liberal.
Membolehkan yang diharamkan dan membenci sesuatu yang diperintahkan
adalah akar besar dari jalan pikiran serba permissif ini. Menganggap
berjilbab menutup aurat itu pilihan (mubah) bukan kewajiban adalah sifat
permissif. Ikut serta dan memberikan ucapan selamat pada perayaan agama
lain merupakan indikasi lain bahwa pikiran anda terjangkit liberalisme.
4. Engkau bisa saja Liberal jika Tidak Yakin dengan Islam
Meyakini Islam bukan berarti hanya dipikiran tanpa diperlihatkan dan
dilakukan dalam kehidupan nyata. Bukanlah sebuah keyakinan jika hanya
mengambil sebagian agama ini kemudian yang lain kemudian ditinggalkan
karena merasa tidak sesuai atau cocok.
sumber: http://www.bicarawanita.com
0 Response to "Bagaimana Muslimah Memahami Pemikiran Liberal "
Post a Comment